Monday, September 1, 2014

Book Review - A Street Dream: The Evergreen Architecture by Angel G'

 

Judul: A Street Dream: The Evergreen Architecture
Penulis: Angel G'
Penerbit: CV.Evergreen Creative House
Format: Paperback
Halaman: 501 pages
Skor: ♥♥♥/5

"Kehidupan tidak mengambil tongkat dari sepasang kakimu untuk melihatmu jatuh terduduk, tapi untuk membuktikan, bahwa kau masih cukup kuat untuk belajar berjalan, meskipun tertatih. Sebuah tongkat mungkin akan memapahmu untuk sementara waktu, tapi suatu saat kau akan mengerti, berjalan dengannya kemana-mana tidak akan pernah membebaskanmu untuk berlari kencang." -Sean Walker (p.58)

Menyimpan mimpi untuk mengubah dunia dengan kejujuran, jutawan muda Sean Walker mengubur masa lalu gelapnya di balapan liar hutan evergreen bersama kisah misterius lenyapnya Billy. Ketika kehidupan barunya sebagai pembalap nasional sekaligus mahasiswa biasa di departemen arsitektur malah mempertemukannya dengan sahabat-sahabat tak biasa:

Nathan Evan-mahasiswa miskin nyaris dropped out yang berjuang menjadi DJ berbekal sepasang turntable tua, ditengah trauma akan kematian adiknya yang tertembak dengan kepala pecah dalam perkelahian gangster di club kota. 
Rachel Scott-mahasiswi arsitektur teladan yang tak pernah percaya pada mimpi. Hingga,
George Thomas-mahasiswa departemen musik yang membawa handgun kemana pun, rapper mantan penghisap ganja yang lahir dari kerasnya kehidupan kumuh ghetto penuh kriminalitas.

Cerita anak-anak muda yang mempertaruhkan sebuah keyakinan, mengejar mimpi, dan mencari arti kejujuran yang akhirnya malah mereka temukan di jalan-jalan pinggiran kota. Mulai dari kisah imigran gelap yang menjadi pembalap kriminal di pinggir pelabuhan, corat-coret pemberontakan dalam graffiti ilegal di dinding lorong-lorong kota, cerita seorang stripper, hingga penari dan rapper-rapper jalanan yang mengejar mimpi dibawah garis kemiskinan. Mulai dari nyaris terbunuh berandal-berandal kota yang berjuang bertahan hidup, anak kecil buruh perkebunan yang mengajarkan makna terbang tanpa sayap, hingga cerita kakek tua yang menjadi penyanyi jalanan diatas kursi roda.

Semua akhirnya menguak filosofi indah dibalik kisah lenyapnya Billy serta mimpinya dan Sean yang tak pernah berubah: mimpi untuk mengubah dunia... dengan murninya sebuah kejujuran  hati.