

Judul: Lucid
Penulis: Adrianne Stoltz & Ron Bass
Penerjemah: Sujatrini Liza
Penerbit: Mizan Fantasy
Halaman: 495 pages
Skor: ♥♥♥ /5
What if you could dream your way into a different life? What if you could choose to live that life forever?
Sloane and Maggie have never met. Sloane is a straight-A student with a big and loving family. Maggie lives a glamorously independent life as an up-and-coming actress in New York. The two girls couldn't be more different--except for one thing. They share a secret that they can't tell a soul. At night, they dream that they're each other.
The deeper they're pulled into the promise of their own lives, the more their worlds begin to blur dangerously together. Before long, Sloane and Maggie can no longer tell which life is real and which is just a dream. They realize that eventually they will have to choose one life to wake up to, or risk spiraling into insanity. But that means giving up one world, one love, and one self, forever.
This is a dazzling debut that will steal readers' hearts.
Sloane and Maggie have never met. Sloane is a straight-A student with a big and loving family. Maggie lives a glamorously independent life as an up-and-coming actress in New York. The two girls couldn't be more different--except for one thing. They share a secret that they can't tell a soul. At night, they dream that they're each other.
The deeper they're pulled into the promise of their own lives, the more their worlds begin to blur dangerously together. Before long, Sloane and Maggie can no longer tell which life is real and which is just a dream. They realize that eventually they will have to choose one life to wake up to, or risk spiraling into insanity. But that means giving up one world, one love, and one self, forever.
This is a dazzling debut that will steal readers' hearts.
♡ blrub from Goodreads
Aku Sloane...
Rambut pirang. Murid SMA biasa yang lumayan pintar. Punya part-time job di tempat penampungan hewan. Tinggal bersama keluarganya di Mystic, sebuah desa di Connecticut. Punya kakak cowok, Tyler, dan adik cowok, Max. Punya dua sahabat, Kelly dan Lila. Dan Gordy, sahabat spesial dari masa kecil yang baik hati, tampan dan populer. Belakangan aku punya pacar, James Waters, murid pindahan yang super tampan dan sangat populer, seorang Gatsby yang sedang mencari Daisy. Dan ternyata, Daisy itu adalah aku, Sloane, dan bukan Amanda Porcella ataupun Caroline, mahasiswi Prancis yang seksi nan cantik. Dan juga, aku punya Bill, sahabat spesialku selain Gordy, yang meninggal pada ulang tahunku yang ke enam belas.
Aku Maggie...
Rambut gelap. Tak bersekolah disekolah umum melainkan home schooling. Seorang calon artis dengan segudang talenta dan kesibukan menjalani kasting serta audisi. Tinggal di New York bersama ibu yang tidak kompeten, Nicole, seorang editor majalah fashion ternama Elle, dan adik perempuan, Jade, yang berumur 7 tahun. Tak punya sahabat tetapi punya psikiater pribadi bernama Emma, yang konsultasi per jam-nya seharga tiga ribu dollar. Belakangan aku punya teman, Andrew, seorang mahasiswa film di NYU yang menarik. Belakangan aku juga punya pacar, Thomas, seorang agen pencari bakat berusia dua puluh lima tahun, beda delapan tahun denganku. Tetapi belakangan aku juga menyadari bahwa aku jatuh cinta pada Andrew. Dan juga, aku punya ayah yang sangat menyayangiku, tetapi sudah meninggal karena serangan jantung ketika turun dari pesawat.
Dua pribadi yang bertolak belakang, dua dunia yang berbeda. Tetapi setiap malam mereka saling memimpikan kehidupan satu sama lain. Masing-masing memiliki duka akibat ditinggal oleh orang yang mereka sayangi dan masing-masing ingin lari dari kenyataan melalui kehidupan lain mereka di alam mimpi. Tapi diantara mereka berdua, hanya satu yang nyata dan pada akhirnya salah satu kehidupan harus menghilang. Jadi, siapakah yang nyata dan siapakah yang hanya khayalan?
Agak susah memang untuk menjelaskan tema buku ini. Kata Goodreads sih fantasy, tapi makin dibaca kok makin gak nemu dimana sisi fantasy-nya, yang ada malah nuansa psikologis. Sebelum aku baca buku ini, aku pertama-tama searching di google tentang apa itu Lucid. Karena aku emang penasaran tingkat dewa sama kata "Lucid" yang jujur, baru pertama kali kudenger. Jadi, aku gak akan pura-pura bego pas baca buku ini dan gak akan ngebayangin kalau buku ini bercerita tentang orang yang punya kepribadian ganda karena aku udah bisa mengira-ngira seperti apa intinya. Hwehehehe...
Nah, apa itu Lucid?
Lucid Dream atau mimpi sadar adalah sebuah mimpi ketika seseorang sadar bahwa ia sedang bermimpi. Istilah ini dicetuskan oleh psikiater dan penulis berkebangsaan Belanda, Frederik (Willem) van Eeden (1860–1932). Ketika sedang Lucid Dream, si pemimpi mampu berpartisipasi secara aktif dan mengubah pengalaman imajinasi dalam dunia mimpinya. Mimpi sadar dapat terlihat nyata dan jelas.Dan aku juga gak akan pura-pura suka dengan buku ini karena sebenernya banyak hal di buku ini yang bikin aku jengkel. Pertama, dialog yang kadang gak jelas siapa lagi ngomong ke siapa, atau tokoh pendukung siapa sebenernya yang lagi diomongin entah di bab-nya Sloane atau Maggie. Menurutku penulisnya keasikan sendiri bikin cerita dan kurang peduli apakah para pembacanya bakal ngerti atau enggak. Okey, kuakui waktu baca buku ini aku memang lagi in the state of DDR alias "Daya Dong Rendah" jadi maklum kalau aku cenderung emosi sama buku ini (i'm sorry, by the way). Tapi pada dasarnya buku ini memang membingungkan. Bukan inti ceritanya yang membingungkan, tetapi cara menceritakannya yang kurang oke. Atau mungkin terjemahannya. Atau mungkin emang penulisnya. Atau mungkin akunya -_-
Sebuah mimpi sadar dapat muncul melalui dua cara. Mimpi sadar akibat mimpi (dream-initiated lucid dream; DILD) berawal sebagai mimpi biasa, dan si pemimpi langsung menyimpulkan bahwa ia sedang bermimpi, sementara mimpi sadar akibat terjaga (wake-initiated lucid dream; WILD) terjadi ketika si pemimpi pindah dari keadaan terjaga biasa ke keadaan bermimpi tanpa mengalami ketidaksadaran. Mimpi sadar telah diteliti secara ilmiah dan keberadaannya sudah diakui.
Maunya sih nge-rate 2 heart aja, tapi berhubung tema ceritanya unik dan baru buat aku, jadinya kukasih 3 boleh lah. Dan juga, selama baca buku ini aku mendapati bahwa ternyata aku penasaran gilak sama endingnya dan yah, endingnya lumayan sih. Ditambah lagi aku jadi punya wawasan baru setelah membaca buku ini. So, in conclusion, this book is not that bad :)
No comments:
Post a Comment