

Judul: Evil Under the Sun
Penulis: Agatha Christie
Penerjemah: Joyce K.Isa
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 282 pages
Skor: ♥♥♥♥/5
"...Zaman sekarang tidak ada orang yang percaya adanya kejahatan. Paling-paling itu hanya dianggap bentuk negatif kebaikan. Kata orang, kejahatan dilakukan oleh mereka yang tidak tahu apa-apa -mereka yang tidak terbuka pikirannya- mereka yang harus dikasihani dan bukannya disalahkan. Tapi, M.Poirot, kejahatan itu ada! Kejahatan itu fakta!..."
-page 20
Arlena Stuart Marshall yang bertubuh menggiurkan, berwajah cantik, dan berambut merah tebal tampak sangat mencolok di antara para penghuni Hotel Jolly Roger di Pulau Penyeludup. Kehadirannya mampu mengalihkan pandangan para pria dari apa yang tengah mereka kerjakan. Diantara para pria, Arlena Stuart Marshall mungkin adalah primadona. Namun diantara para wanita, Arlena Stuart Marshall hanyalah hewan beracun yang harus segera dimusnahkan. Walaupun telah mempunyai suami, Arlena secara sadar melakukan hubungan gelap dengan Patrick Redfern, seorang pria beristri. Christine Redfern, istri dari Patrick Redfern dan hampir seluruh penghuni hotel Jolly Roger tahu akan perzinahan Arlena dengan Patrick. Hingga akhirnya, di satu hari yang cerah tubuh Arlena Stuart Marshall ditemukan terbaring tanpa nyawa akibat tercekik di teluk Pixy...
Novel ini diawali dengan pengenalan tokoh-tokoh yang ada di dalam buku. Mereka adalah...
Berdasarkan cara membunuhnya, pelaku dipastikan adalah seorang pria. Tapi siapa pelakunya, masih belum bisa dipastikan. Hal ini dikarenakan setiap tamu yang menghuni Jolly Roger mempunyai alibi yang cocok dengan waktu kejadian. Jadi tidak mungkin mereka berada di dua tempat pada waktu yang bersamaan. Walau begitu, Hercule Poirot tetap saja bisa menemukan tamu-tamu dengan alibi yang meragukan, seperti misalnya Horace Blatt yang pada waktu kejadian tengah berlayar mengitari pulau dengan kapalnya. Tetapi, untuk mengusut sebuah kasus pembunuhan, yang dibutuhkan pertama-tama adalah motif. Dan menurut Poirot, yang memiliki motif-motif tersebut adalah;

Yah seperti biasa, novel Agatha memang padat dengan tokoh berbagai watak. Kita harus pandai-pandai mengingat nama, kalau gak ingin tersesat saat membaca bukunya. Tapi untungnya aku gak pernah, hohoo.
Cerita buku ini sangat khas Agatha Christie, dan pembunuhnya pun demikian. Biasanya, tokoh yang digambarkan paling innocent adalah yang paling berdarah dingin dan dapat menjadi pembunuh sadis. Begitu pula dibuku ini. Agatha Christie memang paling hobi mempermainkan watak dan sisi psikologis tokoh-tokohnya, hingga hasilnya, terciptalah twist yang mencengangkan pada akhir cerita. Kuperhatikan memang kebanyakan seperti itu kok.
Novel ini diawali dengan pengenalan tokoh-tokoh yang ada di dalam buku. Mereka adalah...
- HERCULE POIROT, detektif berkebangsaan Belgia terkenal, kumisnya lebat dan otaknya cerdik.
- MRS.GARDENER, turis berkebangsaan Amerika yang suka mengoceh.
- ODELL C.GARDENER, yang merasa jauh lebih mudah untuk mengiyakan istrinya saja.
- EMILY BREWSTER, perawan tua yang kuat, atletis, dan tidak bisa diajak kompromi.
- ROSAMUND DARNLEY, penjahit busana terkenal, yang menambahkan hiasan pada kebenaran, seperti ia menambahkan hiasan pada gaun-gaun buatannya.
- MAYOR BARRY, pensiunan opsir tentara yang sangat menyukai gosip.
- PENDETA STEPHEN LANE, yang tindakannya tidak sesuai dengan profesinya.
- CHRISTINE REDFERN, muda, baru menikah.
- PATRICK REDFERN, suami Christine yang menyeleweng, yang jelas terpikat oleh....
- ARLENA STUART MARSHALL, wanita amat cantik yang mudah jatuh cinta.
- KAPTEN KENNETH MARSHALL, suami Arlena sekarang, berusia empat puluhan, dan sangat angkuh.
- LINDA MARSHALL, anak gadis Kenneth Marshall dari perkawinannya terdahulu, berusia enam belas tahun; gabungan yang aneh antara terlalu cepat matang dan kepolosan anak-anak.
- HORACE BLATT, seorang yang terlalu mencolok, mengaku orang yang telah berhasil dari usahanya sendiri.
Berdasarkan cara membunuhnya, pelaku dipastikan adalah seorang pria. Tapi siapa pelakunya, masih belum bisa dipastikan. Hal ini dikarenakan setiap tamu yang menghuni Jolly Roger mempunyai alibi yang cocok dengan waktu kejadian. Jadi tidak mungkin mereka berada di dua tempat pada waktu yang bersamaan. Walau begitu, Hercule Poirot tetap saja bisa menemukan tamu-tamu dengan alibi yang meragukan, seperti misalnya Horace Blatt yang pada waktu kejadian tengah berlayar mengitari pulau dengan kapalnya. Tetapi, untuk mengusut sebuah kasus pembunuhan, yang dibutuhkan pertama-tama adalah motif. Dan menurut Poirot, yang memiliki motif-motif tersebut adalah;
- Christine Redfern, yang suaminya selingkuh dengan Arlena.
- Kapten Kenneth Marshall, yang istrinya selingkuh dengan pria lain.
- Linda Marshall, yang berusaha membunuh Arlena dengan ilmu hitam.
- Rosamund Darnley, yang mencintai Kenneth Marshall.
- Pendeta Stephen Lane, yang mempunyai kebencian abnormal terhadap wanita-wanita penggoda yang merusak dunia.


Yah seperti biasa, novel Agatha memang padat dengan tokoh berbagai watak. Kita harus pandai-pandai mengingat nama, kalau gak ingin tersesat saat membaca bukunya. Tapi untungnya aku gak pernah, hohoo.
Cerita buku ini sangat khas Agatha Christie, dan pembunuhnya pun demikian. Biasanya, tokoh yang digambarkan paling innocent adalah yang paling berdarah dingin dan dapat menjadi pembunuh sadis. Begitu pula dibuku ini. Agatha Christie memang paling hobi mempermainkan watak dan sisi psikologis tokoh-tokohnya, hingga hasilnya, terciptalah twist yang mencengangkan pada akhir cerita. Kuperhatikan memang kebanyakan seperti itu kok.
Nah, 4 heart boleh deh untuk novel ini,

No comments:
Post a Comment