Sunday, April 26, 2015

Book Review - An Abundance Of Katherines by John Green



Judul: An Abundance Of Katherines (Tentang Katherine)
Penulis: John Green
Penerjemah: Poppy D.Chusfani
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Format: Paperback
Skor: ♥♥ / 5

Buku adalah Tercampak sejati: letakkan saja dan mereka akan menanti sampai kapan pun; pusatkan perhatian dan mereka akan selalu membalas cintamu.
-page 159.

Well, how am I suppose to start?
May be with pointing out what I likes and what I dislikes from the whole book.

What I likes:

First: Hasan. He is super funny! He is like a bottle of cold cola in sahara desert. And he is moslem, and never run late for sholat subuh, do not do such thing like dating or kissing girls until he meet Katrina and decided that, well, maybe doing them once is not that bad. Hahaha.

Second: Pink Mansion. From what its desribed, its sound fantastic.

Third: The cover! Oh my gosh its so preeeetty~~~ the colors combined perfectly and so eyecatching.


What I dislikes:

First: Colin.

Second: Colin.

Third: Colin.

Fourth: Mathematic terms. Formulas. Those crap things.



Jadi, kenapa aku tidak suka Colin? Padahal dia adalah tokoh utama, sentral dari cerita ini. Tapi, gak tau lah. Semua hal tentang Colin dari awal aku baca sampe selesai, entah kenapa terkesan nyebelin. Rasanya tokoh Colin ini terlalu mengagung-agungkan status sebagai Anak Ajaib, padahal gak perlu jadi Anak Ajaib pun dia udah cukup pinter, walaupun mungkin kemampuan sosialisasinya rada jongkok. Dari deskripsi tentang Colin di buku ini, aku jadi ngebayangin sosoknya itu seperti cowok cupu, yang alih-alih bakal bikin kita simpati, malah bikin kita jengkel karena malah belagu dan annoying. I am sorry, Colin lovers. This is just my opinion. Ditambah lagi, aku rada-rada gak konek waktu baca buku ini karena banyak hal-hal matematis yang nongol disana-sini. God knows how deep I hate mathematics. Jadi, yah, ada semacam tekanan yang bersifat memaksa untuk cepet-cepet ngelarin buku ini.

Ini buku kedua John Green yang aku baca. Yang pertama tentu saja The Fault In Our Stars yang, well, sama mengecewakannya juga. Mungkin aku termasuk kaum minoritas yang gak suka TFIOS karena itu biasa banget. No tears at all. You could judge me heartless or something, whatever. 

Jadi, An Abundance Of Katherines ini ceritanya adalah tentang Colin, seorang remaja cowok yang dalam sejarah percintaannya mengencani 19 cewek dengan nama yang sama, Katherine. Nah dari sini aja aku udah bisa tau orang aneh macem apa Colin ini sebenarnya. Colin sangat terobsesi dengan cewek yang punya nama Katherine dan bukan sembarang Katherine. Harus 'K' untuk bisa jadi Katherine-nya. Gak boleh Catherine, Katrin, Kat, Cath, Katty, etc. Tapi, ketika Katherine no.19 yang juga adalah Katherine no.1 mutusin Colin, dia jadi semacam depresi. Hal ini yang kemudian menyebabkan Hasan, sahabat Colin, mengajak Colin untuk melakukan 'perjalanan' demi supaya Colin bisa move on. Dan yah, perjalanannya itu melibatkan Archduke Franz Ferdinand, Gutshot Tennesse, Lindsey Lee Wells, Pink Mansion, CSL, JTK, Katrina, Dingleberry, dan grafik cinta yang matematis abis itu.

Alur ceritanya bagiku biasa aja, dan karena pada awalnya aku berharap ada sesuatu yang cetar dari buku ini, jadi harus kuakui aku rada kecewa. Buat bacaan ringan mungkin cocok, tapi kalo bisa aku cari bacaan ringan yang lain aja deh. Agatha Christie ato apa gitu yang selalu sukses bikin aku ngerasa bodo karena kalo nebak keseringan salahnya, hahaha. Tapi stok buku John Green ku masih ada 2, Looking For Alaska sama Paper Town dan untuk mereka berdua, aku masih gak kapok untuk berharap. Semoga lebih keren dari An Abundance Of Katherines!

No comments:

Post a Comment