Judul: The Tokyo Zodiac Murders (Pembunuhan Zodiak Tokyo)
Penulis: Soji Shimada
Penerjemah: Barokah Ruziati
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Format: Paperback
Halaman: 353
Skor: ♥♥♥♥/ 5
Seni bukanlah meniru hasil karya orang lain, seni sejati hanya ada dalam perbedaan. Meskipun akan lebih mudah, saya tidak pernah mau mengikuti jejak orang lain. Saya memilih untuk meretas jalan saya sendiri! Saya bukan orang yang kejam, tapi saya akui saya sangat bergairah jika melihat pemotongan tubuh manusia untuk pertama kalinya. Entah mengapa, saya tertarik pada penyimpangan tubuh manusia. Saya senang melihat lengan yang patah, dan bagaimana otot-otot seorang pria sekarat mengalami perubahan. Saya berharap bisa memperoleh kesempatan untuk menggambar hal-hal semacam itu. Saya yakin banyak seniman lain yang memiliki keinginan yang sama dengan saya.
-Heikichi Umezawa, page 22.
What a freaking weird monologue. And such a very abnormal way of thinking. Detective stories will always be my favorite, and this one got my attention perfectly. Ini adalah novel yang aku beli berdasarkan apa yang disampaikan blurp-nya. At the first glance, it is sounds promising. Plus, the cover is so chic and really caught my eyes! It is very clear with those white background and red-blood fonts. Dan gambar pada covernya benar-benar mengilustrasikan apa yang berusaha disuguhkan oleh cerita ini. Jadi pada covernya terdapat gambar grafis tubuh 6 wanita yang masing-masing kehilangan 1 anggota tubuhnya. Terlihat sadis tapi anehnya sangat artistik saking simplenya. Kadang-kadang memang gak ada salahnya kita men-judge book by its covers karena kali ini judgeku benar-benar worth it. Muehehehe....
Dikisahkan ada seorang seniman bernama Heikichi Umezawa yang pada masa mudanya sangat terobsesi pada sebuah boneka mannequin sehingga memiliki bayangan bahwa wanita proporsional adalah wanita yang mirip dengan mannequin tersebut. Sang seniman memiliki 5 orang anak perempuan dari 2 kali pernikahan dan memiliki kehidupan yang berkecukupan. Obsesi terpendam sang seniman terhadap mannequin tersebut ternyata belum berakhir, yang mana obsesi tersebut memunculkan gagasan mengerikan tentang penciptaan seorang wanita sempurna yang dia beri nama Azoth (diambil dari terminologi kimia "dari A ke Z" yang merupakan kreasi tertinggi, daya hidup universal), yang anggota tubuhnya kelak akan dibuat dari masing-masing potongan tubuh putri-putrinya. Gagasan mengerikan yang mengandung unsur asrtologis dan alkimia ini dipaparkan dalam sebuah surat yang ditemukan pada saat kematian sang seniman. Ingat, sang seniman hanya menuliskan gagasannya tersebut tanpa sempat merealisasikannya kerena dia keburu dibunuh.
Setelah sang seniman dibunuh, tiba-tiba putri tertuanya, Kazue, juga ditemukan tewas terbunuh dirumah suaminya. Pembunuhan belum selesai sampai disitu, karena setelahnya, keempat putrinya beserta dua keponakan perempuannya juga ditemukan tewas termutilasi dengan masing-masing satu anggota tubuh yang hilang. Persis seperti apa yang dituliskan Heikichi pada surat sebelum kematiannya. Jadi, siapa pembunuhnya?? Kasus ini kemudian mengalami kebuntuan dan menjadi tak terpecahkan selama 40 tahun, hingga akhirnya muncullah seorang detektif amatir bernama Kiyoshi Mitarai yang dibujuk untuk mengusut kasus yang diberi nama "Pembunuhan Zodiak Tokyo" oleh asistennya, Kazumi Ishioka.
Jujur waktu lagi baca buku ini, aku jadi berubah rada-rada parno. Jadi bacanya pas lagi banyak orang aja, karena kalo baca sendiri bawaannya merinding karena horror. Horrornya bukan karena ini novel setan atau apa. Bagiku, cerita pembunuhan lebih seram 80% daripada cerita hantu-hantuan. Karena setelah baca novel misteri/detektif seperti ini, aku jadi sering bertanya-tanya sebenarnya orang-orang disekitarku itu sifat aslinya seperti apa? Karena biasanya, orang paling sadis adalah orang yang dalam kesehariannya kelihatan paling innocent. Yah, kepribadian manusia memang misterius. Bahkan psikolog ulung aja belum tentu bisa menjabarkan personality seseorang dengan telak, 100% mutlak benar. Karena dunia ini penuh dengan segala kemungkinan yang bahkan gak pernah terpikirkan.
Yep, lanjut. Jadi, kenapa kasus ini dinamakan Pembunuhan Zodiak Tokyo, adalah karena korban dimutilasi berdasarkan zodiak dan planet-planet yang mempengaruhi zodiak tersebut. Bahkan, tempat mereka dikubur pun tersebar di saentero Jepang berdasarkan perhitungan astrologis dan titik potong bumi (yang lintang selatan, lintang utara, bujur timur, dan bujur sangkar or whatever itulah, aing gak ngerti). Dan semua rincian ini dijabarkan dalam catatan kematian Heikichi sang seniman. Kasus ini menjadi teka-teki selama 40 tahun, dan terbuka untuk dipecahkan oleh masyarakat umum. Tapi tetap saja, nggak ada yang bisa memecahkannya dan malah menghasilkan bermacam-macam teori dugaan yang membuat kasus yang udah kusut ini semakin kusut. Tapi tenang aja, tokoh utama kita, Detektif Kiyoshi Mitarai, diciptakan untuk membongkar trik kasus ini.
Kalau diperhatikan, novel ini mirip dengan novel-novel misteri/detektif Barat seperti Sherlock Holmes dan Hercule Poirot. Segala detail yang dijabarkan menghadirkan suasana dari kedua legenda misteri tersebut. Gak heran sih, Jepang kayaknya emang suka banget sama kisah-kisah Holmes dan Poirot. Liat aja serial Detective Conan, Holmes banget. Dan ada yang bilang bahwa cerita buku ini sangat mirip dengan salah satu kasus dalam serial komik Detektif Kindaichi (sorry, aku bukan penggemar Kindaichi, jadi kagak ngarti). Tapi, The Tokyo Zodiac Murders diterbitkan pada tahun 1987, jauuuh sebelum Kindaichi ada jadi kita harus pinter menganalisa siapa yang niru siapa. Tetapi, yang kurang dari novel Tokyo Zodiac Murder ini adalah, terlalu garing. Yaaaa, ini emang bukan novel komedi romantis siiih, tapi semua percakapan dibuku ini bagiku sangat kaku dan gak menarik. Itu pendapatku ajasih. Trus juga alurnya rada lambat dan terlalu banyak tokoh yang berperan. Mana pake nama-nama Jepun lagi, jadi sering nge-blank dan harus buka-buka daftar "Para Pemain" karena aku kurang familier sama Jepang. Tapi secara keseluruhan, ini cerita yang bagus banget dan layak untuk digembar-gemborin karena emang worth it. Hahaha...
No comments:
Post a Comment