Thursday, May 15, 2014

Film-Book Review - Breakfast At Tiffany's by Truman Capote


 

Beberapa bulan belakangan ini aku lagi addicted banget sama film-film klasik. Totally into it. Ternyata film klasik gak kalah keren sama film modern. Aku personally jatuh cinta banget sama kualitas gambar film-nya yang terkesan oldies and vintage banget itu. Terutama di film yang akan aku bahas kali ini, aku bener-bener sukaaa banget sama dress-dress yang dipake Audrey Hepburn. Aksesorisnya juga cantik-cantik. Terutama sumpelan kupingnya, kyaaaa aku suka bangeet! Hahaha cantik banget kayak anting-anting, plus girlie banget dengan warna birunya itu. Eye mask-nya yang baby blue itu juga cantikk bangett.... jadi pengen..
 image 


FYI, ini nih sumpelan kuping sama eye mask yang cute itu! 
Duhh aku pengen bangett, tapi gak tau harus nyari kemana
 image

Hmm... Pertama-tama kita bahas inti ceritanya dulu deh,
Film Breakfast At Tiffany's dirilis pada 5 Oktober 1961 dengan Blake Edward sebagai Director-nya. Film ini sendiri merupakan adaptasi dari novel yang berjudul sama karangan Truman Capote. Adegan film ini dibuka dengan pemandangan suasana pagi di depan etalase jewelry shop "Tiffany's". Jalanan kota yang masih sepi dengan sisa cahaya dawn yang belum sepenuhnya hilang. Didepan etalase dengan susana seperti ini, Holly Golightly (Audrey Hepburn) sarapan croissant dan coffe sambil berdiri memandangi perhiasan-perhiasan yang dipajang di etalase Tiffany's dengan backsound instrumental "Moon River". Menurutku opening ini cantik banget
 image 

Opening Breakfast At Tiffany's

Holly Golightly tinggal sendirian bersama kucingnya-Cat di flat yang gak jauh letaknya dari Tiffany's. Holly sendiri bernama asli Lula Mae, seorang gadis miskin dari Texas yang sudah menikah dengan Doc Golightly (Buddy Ebsen). Tapi karena kehidupannya di Texas kurang bahagia, Lula kabur ke New York dan berganti nama menjadi Holly Golightly. Di New York, Holly berusaha menghidupi dirinya sendiri dengan berbagai cara, termasuk diantaranya mengencani pria-pria kaya New York. Di New York, gaya hidup Holly juga berubah karena terbiasa bergaul dengan para sosialita. Pesta-pesta dan mabuk-mabukan merupakan kebiasaan hidupnya. Sampai suatu ketika, datanglah seorang penghuni baru di flatnya, Paul Varjak (George Peppard), seorang penulis yang memiliki affair dengan seorang wanita bersuami. Namun belakangan Paul Varjak mulai tertarik pada Holly yang polos namun liar itu. Paul sendiri entah bagaimana mulai merasuki kehidupan Holly. Keduanya banyak menghabiskan waktu bersama dan itulah yang kemudian menyadarkan Paul bahwa dia mencintai Holly. Tapi Holly tampaknya tetap lebih tertarik pada pria-pria kaya daripada kenyataan perasaannya pada Paul.

Ada satu adegan yang sweet banget, yaitu saat Holly duduk memainkan gitar sambil bernyanyi dijendela flatnya. Disitu dia kelihatan lugu dan polos banget, tipikal gadis desa yang sudah puas makan asam garam kehidupan (halah). Yap, di scene itu dia seolah-olah kembali menjadi Lula Mae, gadis desa biasa yang miskin dan bukannya Holly Golightly, gadis kota dengan kehidupan yang hedon. Plus suara Audrey ternyata merdu banget, terdengar manis banget pas dia nyanyi Moon River.


Moon River, wider than a mile
I'm crossing you in style, some day.
Oh, dream maker, you heart breaker,
wherever you're going, I'm going your way.
Two drifters off to see the world.
There's such a lot of world to see.
We're after the same rainbow's end--
Waiting 'round the bend,
My huckleberry friend,
Moon River and me.



 Endingnya juga jelas, tapi sumpah drama banget. Melibatkan trotoar, Cat, dan hujan (ups). Khikiki. Yah, ini memang film drama sih. Tepatnya drama komedi-romantis. Akting Audrey Hepburn juga bagus, walau aku agak risi kalau denger dia bicara. Intonasi suaranya agak-agak nyengkok gimanaa gitu. Tapi selebihnya oke, dan ya ampun Audrey Hepburn kok cantik banget gitu ya
 image

Novel Breakfast At Tiffany's by Truman Capote


Ehm, biasanya aku selalu ngotot untuk baca buku dulu sebelum nonton filmnya. Tapi berhubung hampir satu setengah bulan ini aku belum ke toko buku (alasan: fokus tugas akhir) dan kayaknya novel Breakfast At Tiffany's ini bakalan susah dicari (secara, novel jadul) jadi aku belum baca bukunya. Khehehe. Tapi menurut review-review yang aku baca, kata mereka cerita novelnya beda banget sama filmnya. Dan endingnya pun bila di novel terkesan menggantung, kata para pe-review yang sudah baca. Tapi dua-duanya sama-sama bagus. Hanya kalau di film, tokoh-tokohnya lebih di press. Beda dengan bukunya yang katanya penuh dengan tokoh berbagai karakter. Holly Golightly sendiri memang diceritakan sebagai sesosok gadis dengan karakter yang kuat, dan katanya sangat cocok diperankan oleh Audrey Hepburn. Memang gak asik sih ya, kalo gak baca sendiri. Kesannya antara percaya-gak-percaya gitu sama review-an orang. Hahahaha, makanya sana buruan cari bukunya! *timpuk diri sendiri.

Author novel ini, Truman Capote, pada awalnya malah menginginkan Marilyn Monroe sebagai pemeran Holly Golightly. Tapi untungnya gak jadi, karena Audrey Hepburn sampai saat ini terkenal karena aktingnya yang sukses di Breakfast At Tiffany's. Truman Capote sendiri adalah seorang wartawan New York Times dan pengarang buku terkemuka, salah satunya adalah In Cold Blood (1966) yang dibuat berdasarkan kisah nyata sebuah pembunuhan sadis yang diambil dari sudut pandang si pembunuh. Kisah hidup Truman juga diangkat dalam film Capote (2005) dan Infamous (2006) karena dianggap sangat menarik. Truman Capote adalah pribadi yang flamboyan, tukang pesta, dan akrab bergaul dengan kalangan atas Hollywood. Ada yang beranggapan bahwa novel Breakfast At Tiffany's yang diproduksi pada tahun 1958 ini adalah pengamatan pribadi Capote terhadap orang-orang dilingkungan tempatnya bergaul. Dan Breakfast At Tiffany's menjadi salah satu novel pop culture classic yang berhasil melambungkan nama Capote sebagai pengarang papan atas Amerika.

Dalam novel ini Capote memang memotret kaum sociopathic social climber, yaitu orang-orang dengan keinginan yang tinggi untuk hidup enak di kota besar dan mencapainya dengan segala cara. Dan itu di representasikan oleh Holly Golightly, seorang gadis muda yang ingin hidup mewah di New York dengan memanfaatkan paras cantiknya. Ia berhasil dikenal di kalangan atas New York sebagai ratu pesta, gadis panggilan dan juga tanpa sadar menjadi kaki tangan mafia.Yah, dikehidupan nyata pun memang banyak kok orang-orang kayak gini (aku ngomong berdasarkan hasil observasi). Tapi pada akhirnya orang-orang seperti ini malah kesannya menyiksa diri sendiri. Mereka berusaha mencapai sesuatu yang sebenernya gak sanggup mereka capai. Karena ada satu quote dari film ini yang rasanya cocok banget untuk orang-orang dalam situasi sociopathic social climber,

Because no matter where you run, you just end up running into yourself.
-Breakfast At Tiffany's

Nah, itu dia review singkat mengenai film klasik paling sukses yang dibintangi oleh aktris paling terkenal pada masanya (sampai sekarang juga masih terkenal sih). Sampai jumpa di #BookFilmReview berikutnya! Karena aku masih punya daftar panjang film-film klasik keren yang diangkat dari novel-novel populer.

 

No comments:

Post a Comment