
Judul: Fallen (Terkutuk)
Penulis: Lauren Kate
Penerjemah: Fanny Yuanita
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 440 pages
Skor: ♥♥♥♥/5
Tapi surga telah dikunci dan disegel....
Kita harus melakukan perjalanan keliling dunia
untuk melihat apakah mungkin ada pintu belakang
yang dibiarkan terbuka.
- HEINRICH VON KLEIST, On The Puppet Theater
Okey, pertama-tama aku mau standing ovation duluk untuk dress yang ada di covernya itu.
Kereeeeeeennn..... 

Jadi inget jaman-jaman SMA dulu waktu aku masih tergila-gila banget dandan ala emo dan kegotik-gotikan gitu. Pokoknya ini buku dengan cover tercantik dari sekian buku yang ada di rakku. Kesannya gotik-gotik gimanaa gitu, misterius, dark, tapi manis, pokoknya seleraku banget. Covernya lho ya, belom bahas isinya nih.
Lucinda Price atau Luce awalnya bersekolah di Dover Prep, sebuah sekolah bergengsi sebelum akhirnya dia terdampar di Sword & Cross, sekolah khusus berasrama yang dihuni oleh remaja-remaja nakal yang bermasalah. Alasan mengapa Luce masuk ke Sword & Cross adalah karena dia diduga sebagai tersangka pembunuhan Trevor, temannya di Dover Prep. Trevor meninggal akibat kebakaran ketika dia sedang berduaan dengan Luce. Tapi Luce tahu benar bahwa pelakunya bukanlah dirinya.
Di Sword & Cross, Luce harus beradaptasi dengan lingkungan yang serba diawasi oleh kamera pengawas. Teman-teman dengan kondisi kejiwaan yang tidak stabil harus terpaksa dihadapi Luce. Gedung sekolah Sword & Cross yang muram dan kelabu juga menambah kesan tertekan. Pemakaman yang berada di dekat gedung sekolah Sword & Cross malah dianggap sebagai tempat wisata yang cukup menghibur bagi jiwa-jiwa malang para siswa penghuni Sword & Cross.
Sementara itu, Daniel Grigori, cowok tampan penghuni Sword & Cross ternyata memikat hati Luce. Tapi Grigori terus berusaha menghindari Luce dengan bersikap dingin dan tidak bersahabat. Tetapi hal itu malah membuat Luce semakin tertarik dan penasaran pada Grigori. Sementara itu, Luce secara terang-terangan ditaksir oleh Cam Briel, cowok tampan dan populer lainnya di Sword & Cross. Tapi siapa sangka, masing-masing dari mereka punya rahasia yang menakjubkan. Luce terpaksa harus memilih antara Daniel Grigori atau Cam Briel....
Awal baca sih jujur aku rada bosen ya, karena alurnya terkesan lambat. Banyak penggambaran situasi dan suasana yang gak perlu karna kurang berkaitan dengan inti cerita. Pokoknya zonk. Aku baru dapet feel-nya ketika sudah mulai memasuki bab sepuluh. Ketika Luce mulai mencari-cari informasi tentang Daniel Grigori, disitu baru aku mulai gak bisa ngelepasin buku ini dari tanganku.
Tapi kisah cinta para Malaikat yang dikutuk ini juga cukup menarik minatku karena sejauh ini yang aku baca baru seputaran cerita-cerita tentang Vampir, Alien, Duyung, Peri, Penyihir, Naga, Drakula dan kisah-kisah pembunuhan. Yah, itung-itung menambah referensi cerita makhluk-makhluk gaib.
Disini, karakter Luce sama sekali gak oke. Dia cengeng, lamban, gak mandiri dan terlalu terbawa emosi serta nafsu. Pokoknya mendayu-dayu banget lah! Jujur aku rada-rada anti sama orang yang kek gitu. Sok melodramatis dan terlalu terobsesi sama Daniel Grigori. Padahal hidup kan gak hanya berputar di sekitar cowok doang. Luce yang terlalu menggalaukan kehidupan cintanya bagiku agak bodoh, karena dia harus bingung untuk hal-hal yang gak perlu. Ck ck ck. Kengototan Luce untuk mengejar-ngejar Grigori juga membuatku mikir bahwa sebenarnya Luce ini agak, ehm, maaf dalam skala global sebelumnya, bitc*y. Ngahahaha
Penggambaran suasana di buku ini harus diacungi jempol karena dari awal sampai akhir, Ms.Lauren Kate konsisten mempertahankan unsur dark and mysterious ala-ala suasana Eropa abad pertengahan. Pokoknya gothic banget deh! Setting tempat, gedung sekolah, pemakaman, danau dan hutan yang dijabarkan disini bisa dicerna dengan sempurna oleh otakku hanya dengan satu lirikan ke latar hutan yang ada di covernya. Two thumbs up, deh!
Untuk endingnya sendiri memang terkesan menggantung sih, yah maklum karena buku berseri. Aku agak kaget juga ketika diakhir-akhir buku pertama ini, harus ada twist yang mengakibatkan seorang tokoh pembantu utama (Pennyweather Van Syckle-Lockwood) meninggal. Rasanya nyesek-nyesek gimanaaa gitu, karena sebenernya gak dimatiin juga gak papa kan Ms.Laureeen
Over all buku ini worth it untuk dibaca lagi. Aku tipe orang yang suka membaca ulang buku-buku yang menurutku bisa membangkitkan suatu perasaan tertentu yang hanya bisa ditemui ketika kita membaca buku tersebut. Dan di buku ini aku bener-bener dapet perasaan creepy dan suasana gloomy tapi menjurus ke hal-hal romantis dan bukannya spooky lho yaa
Nah, ayo kita berburu seri keduanya, Torment, dan tunggu review lanjutannya ya!
Hihihi
Lucinda Price atau Luce awalnya bersekolah di Dover Prep, sebuah sekolah bergengsi sebelum akhirnya dia terdampar di Sword & Cross, sekolah khusus berasrama yang dihuni oleh remaja-remaja nakal yang bermasalah. Alasan mengapa Luce masuk ke Sword & Cross adalah karena dia diduga sebagai tersangka pembunuhan Trevor, temannya di Dover Prep. Trevor meninggal akibat kebakaran ketika dia sedang berduaan dengan Luce. Tapi Luce tahu benar bahwa pelakunya bukanlah dirinya.
Di Sword & Cross, Luce harus beradaptasi dengan lingkungan yang serba diawasi oleh kamera pengawas. Teman-teman dengan kondisi kejiwaan yang tidak stabil harus terpaksa dihadapi Luce. Gedung sekolah Sword & Cross yang muram dan kelabu juga menambah kesan tertekan. Pemakaman yang berada di dekat gedung sekolah Sword & Cross malah dianggap sebagai tempat wisata yang cukup menghibur bagi jiwa-jiwa malang para siswa penghuni Sword & Cross.
Sementara itu, Daniel Grigori, cowok tampan penghuni Sword & Cross ternyata memikat hati Luce. Tapi Grigori terus berusaha menghindari Luce dengan bersikap dingin dan tidak bersahabat. Tetapi hal itu malah membuat Luce semakin tertarik dan penasaran pada Grigori. Sementara itu, Luce secara terang-terangan ditaksir oleh Cam Briel, cowok tampan dan populer lainnya di Sword & Cross. Tapi siapa sangka, masing-masing dari mereka punya rahasia yang menakjubkan. Luce terpaksa harus memilih antara Daniel Grigori atau Cam Briel....
Awal baca sih jujur aku rada bosen ya, karena alurnya terkesan lambat. Banyak penggambaran situasi dan suasana yang gak perlu karna kurang berkaitan dengan inti cerita. Pokoknya zonk. Aku baru dapet feel-nya ketika sudah mulai memasuki bab sepuluh. Ketika Luce mulai mencari-cari informasi tentang Daniel Grigori, disitu baru aku mulai gak bisa ngelepasin buku ini dari tanganku.
Tapi kisah cinta para Malaikat yang dikutuk ini juga cukup menarik minatku karena sejauh ini yang aku baca baru seputaran cerita-cerita tentang Vampir, Alien, Duyung, Peri, Penyihir, Naga, Drakula dan kisah-kisah pembunuhan. Yah, itung-itung menambah referensi cerita makhluk-makhluk gaib.
Disini, karakter Luce sama sekali gak oke. Dia cengeng, lamban, gak mandiri dan terlalu terbawa emosi serta nafsu. Pokoknya mendayu-dayu banget lah! Jujur aku rada-rada anti sama orang yang kek gitu. Sok melodramatis dan terlalu terobsesi sama Daniel Grigori. Padahal hidup kan gak hanya berputar di sekitar cowok doang. Luce yang terlalu menggalaukan kehidupan cintanya bagiku agak bodoh, karena dia harus bingung untuk hal-hal yang gak perlu. Ck ck ck. Kengototan Luce untuk mengejar-ngejar Grigori juga membuatku mikir bahwa sebenarnya Luce ini agak, ehm, maaf dalam skala global sebelumnya, bitc*y. Ngahahaha

Penggambaran suasana di buku ini harus diacungi jempol karena dari awal sampai akhir, Ms.Lauren Kate konsisten mempertahankan unsur dark and mysterious ala-ala suasana Eropa abad pertengahan. Pokoknya gothic banget deh! Setting tempat, gedung sekolah, pemakaman, danau dan hutan yang dijabarkan disini bisa dicerna dengan sempurna oleh otakku hanya dengan satu lirikan ke latar hutan yang ada di covernya. Two thumbs up, deh!

Untuk endingnya sendiri memang terkesan menggantung sih, yah maklum karena buku berseri. Aku agak kaget juga ketika diakhir-akhir buku pertama ini, harus ada twist yang mengakibatkan seorang tokoh pembantu utama (Pennyweather Van Syckle-Lockwood) meninggal. Rasanya nyesek-nyesek gimanaaa gitu, karena sebenernya gak dimatiin juga gak papa kan Ms.Laureeen

Over all buku ini worth it untuk dibaca lagi. Aku tipe orang yang suka membaca ulang buku-buku yang menurutku bisa membangkitkan suatu perasaan tertentu yang hanya bisa ditemui ketika kita membaca buku tersebut. Dan di buku ini aku bener-bener dapet perasaan creepy dan suasana gloomy tapi menjurus ke hal-hal romantis dan bukannya spooky lho yaa

Nah, ayo kita berburu seri keduanya, Torment, dan tunggu review lanjutannya ya!
Hihihi

No comments:
Post a Comment